Cari Artikel

Kamis, 19 November 2009

Dua Belas Ekor Babi

Ada sekumpulan babi yang berjumlah 12 ekor. Mereka akan menyeberang sungai. Karena khawatir ada yang tertinggal, sebelum menyeberang babi senior menghitung jumlah mereka. Dengan suara lantang sang babi mulai menghitung satu per satu, “Satu, dua, tiga, ….” Berulang-ulang kali ia menghitung, tetapi selalu kurang satu.

“Aneh?! Tadi kan jumlah kita ada 12. Tapi kenapa sekarang tinggal 11?” katanya sambil mengernyitkan dahi. “Coba kalian bantu aku menghitung jumlah kita semua yang ada disini,” perintahnya. Maka semua babi membantu dan menghitung satu per satu. Tetapi semua babi mendapati bahwa jumlah mereka tetap hanya 11, padahal seluruh anggota mereka lengkap, tidak satupun diantara mereka yang hilang ataupun ketinggalan? Mereka mulai bingung dan kehilangan haluan.

Kebetulan ada seorang anak kecil yang sedari tadi memperhatikan tingkah para babi itu. Ia tertawa. Tawa anak kecil itupun mengundang perhatian sang babi senior. “Kenapa kamu tertawa? Seharusnya kamu membantu kami, bukannya menertawakan!” kata babi senior dengan nada sedikit tinggi.

Anak kecil itu tersenyum dan berkata, “Jumlah kalian memang 12, bukan 11. Kalian hanya menghitung yang lain, tapi tidak menghitung diri sendiri. Sepertinya kalian sudah melupakan diri sendiri.”

Pesan:

Kisah tersebut mengajak kita untuk mengenali diri sendiri sebelum menghitung kelebihan maupun kekuarangan orang lain. Ada baiknya secara berkala kita luangkan sedikit waktu untuk merenungi siapa diri kita yang sesungguhnya. Pada saat itulah kita dapat melihat siapa diri kita apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan.

Dengan cara demikian, kita akan menemukan potensi yang dapat kita kembangkan, maupun kekurangan yang harus diperbaiki. Tindakan tersebut jauh lebih bermanfaat daripada sekedar melihat dari sisi negatif atau menghitung kesalahan orang lain. Jay Sidhu mengungkapkan hal senada. “If you are aware of your weaknesses and are constantly learning, your potential is virtually limitless. You can build something that will be a legacy. – Jika Anda sadar akan kekurangan Anda dan berusaha dengan belajar terus menerus, potensi Anda akan berkembang tanpa batas. Dari sanalah Anda dapat membangun kejayaan,” katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...