Cari Artikel

Jumat, 20 November 2009

Memasarkan Bisnis Online

Karena Anda masih berstatus karyawan di sebuah perusahaan, Anda ingin mencoba membangun usaha sampingan melalui internet. Anda yakin sistem bisnis seperti ini akan cukup berhasil, toh Anda sendiri kerap bertransaksi secara online. Contohnya saat membeli tiket pesawat, membeli ponsel atau peralatan elektronik lain, bahkan memesan cake pun Anda lakukan melalui situs yang disediakan.

Ada alasan mengapa Anda harus mulai melirik bisnis online saat ini. "Saya melihat ada potensi besar di situ. Bayangkan, ada 50 juta internet user di Indoensia. Jumlah orang yang bergaji Rp 3 juta ke atas ada sekitar 50%, dan yang bergaji Rp 7 juta sekitar 20%. Sedangkan tiak semua orang yang nonton TV adalah potential user," demikian ungkap Iim Fahima, pendiri dan direktur Virus Communication, sebuah bisnis jasa konsultasi marketing dan komunikasi online, dalam seminar Sukses Wirausaha yang diselenggarakan majalah Femina di Balai Kartini, Sabtu (18/4).

Keuntungan yang kita dapatkan dengan berbisnis secara online antara lain:
  1. Menghemat biaya, karena kita tidak perlu mengeluarkan biaya sewa tempat, biaya perawatan, dan operasional toko.
  2. Dapat memanfaatkan forum, blog, atau situs jejaring sosial untuk membangun awareness produk kita lebih cepat, dengan biaya yang jauh lebih ekonomis.
  3. Dapat menjangkau calon pembeli di kota lain.

Namun mekanisme ini tentu juga menuntut konsekuensi strategi komunikasi yang cerdas, konsisten, dan action yang tepat. Yang membuat seseorang mau membeli produk kita di online adalah kepercayaan. Untuk membangun kepercayaan calon pembeli, Anda harus membawa identitas yang konsisten. Berikan informasi yang jelas, seperti apa dan siapa Anda, cantumkan email, nomor telepon, berikut alamat lengkap (bila perlu, cantumkan foto Anda). Untuk menambah poin plus, sediakan kolom untuk testimoni pelanggan.

Untuk mulai membangun bisnis online, Anda harus melakukan riset untuk memahami insight konsumen online secara general, dan memahami insight target audience Anda. Insight mengenai target audience misalnya:
  1. Pembeli fashion untuk dipakai sendiri cenderung ingin melihat dan mencoba dulu sebelum membeli. Berikan fasilitas "lihat dulu-kalo cocok beli", dan kenakan biaya antar-tunggu.
  2. Pembeli buku cenderung membeli buku yang serupa. Kirimkan informasi via email ke pembeli setiap ada buku serupa yang terbit.
  3. Orang yang membeli bunga atau kado, biasanya selalu memerlukan bungkus yang cantik dan kartu ucapan. Berikan bungkus cantik, kartu ucapan gratis (berikut pilihan kata-katanya) yang bisa dilihat di online.

Lalu apa yang dicari  dan dibutuhkan orang? Anda bisa mengetahuinya dengan cara:
  1. Ketikkan "google adwords" pada mesin pencari Anda, atau langsung mengetik adwords.google.com pada URL.
  2. Klik pada pilihan [Keyword Tool]. Klik pada pilihan [Descriptive words or phrases] di sebelah kiri, lalu ketik kata kunci yang Anda inginkan, misalnya "fashion". Lalu klik [Get Keyword Ideas].
  3. Anda akan melihat berapa banyak jumlah orang yang mencari produk "fashion" melalui Google.
  4. Lakukan hal ini dengan kata kunci yang lebih spesifik, misalnya "busana muslimah". Lihat hasilnya.

Mekanisme pembelian dan pembayaran

Iim juga memberikan sejumlah tip penting seputar cara membangun dan memasarkan bisnis online. Yang pertama, "Hiduplah dengan online behaviour, karena bisnis dimana pun menuntut perilaku sesuai bidang yang kita pilih," ujar perempuan berusia 31 tahun ini.

Ini tip yang lain:
1. Berikan respons yang cepat. Online adalah medium yang dinamis, karena itu berikan respons saat itu juga terhadap pembelian, pertanyaan, hingga komplain konsumen. Untuk dapat memberikan respons yang cepat, tentunya Anda harus selalu memonitor website Anda setiap detik.

2. Buat proses pembelian yang sederhana. Dalam online, semakin sederhana prosesnya, semakin besar kemungkinan terjadinya pembelian. Tidak perlu mengharuskan calon pembeli menjadi member, menyebutkan nomor KTP dan nomor kartu kredit (tidak semua orang yang sedang menghadapi komputer membawa kartu kredit, bukan?). Apalagi memakai sistem cart seperti di website asing.

3. Cara membayar yang mudah. Di Indonesia, cara yang paling familiar bagi kita adalah membayar saat barang diterima (cash on delivery), atau transfer melalui bank. Minta pembeli mengirimkan bukti transfer sebelum mengirimkan barang. Meminta pembeli membayar melalui kartu kredit atau Paypal hanya akan merepotkan Anda.

4. Berikan sesuai janji. Dalam hal pengiriman barang, misalnya, barang yang dikirim harus sesuai yang diperlihatkan di website, dan mengirim tepat waktu. Sekali Anda mengirim barang sesuai janji, selanjutnya konsumen akan datang membeli lagi (bahkan sambil mengajak teman yang lain).

Dalam bisnis online, selalu ada kemungkinan pembeli yang tidak membayar, atau coba-coba menipu. Namun bagi Iim, hal ini tak perlu diresahkan. "Sebagai entrepreneur, kita harus berani mengambil risiko. Mungkin ada juga yang tidak mau membayar, namun tidak banyak kok jumlahnya. Anda juga bisa memberikan fasilitas 'lihat barang dulu, kalau tidak cocok boleh dikembalikan'. Berapa sih, paling Rp 20.000,- (ongkos kirimnya)," jelas finalis International Young Creative Entrepreneur of the Year 2008 yang diselenggarakan British Council ini.

Pendek kata, semua orang bisa mulai berbisnis via online. Manfaatkan fasilitas gratis seperti Facebook untuk melakukan promosi secara cepat tanpa tambahan biaya!


www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...