Cari Artikel

Jumat, 20 November 2009

Bisnis Kotak Kado

Melihat kotak kado yang beredar di pasaran membuat Belleza Indrawan "gemas". Menurutnya, kertas yang digunakan sebagai bahan dasarnya tidak kokoh dan desainnya kurang menarik. Wanita kelahiran tahun 1973 ini lalu mencoba membuatnya sendiri, dengan kertas yang diproduksi kakak iparnya. Sejak itulah ia yakin dan berniat berbisnis di bidang ini.

Berbekal ketrampilannya berkreasi dan kertas berwarna menarik serta kokoh, ia lalu berusaha menawarkan kotak kado buatannya ke sebuah galeri di Kemang. Hasilnya, ia mendapat pesanan 200 kotak sekaligus. "Waktu itu, semuanya masih saya kerjakan sendiri, sampai saya terbungkuk-bungkuk mengerjakannya," tutur Belleza sambil tersenyum, mengenang momen akhir 1997 itu.

Untuk melebarkan sayap, ibu dua anak ini juga menawarkan kotak kadonya ke departement store, dan sejak itu kotak buatannya dijual pula di beberapa pertokoan itu, antara lain Metro. Banyaknya peminat kotak kado ini membuat Belleza banyak menerima pesanan dari luar kota, termasuk Semarang, Surabaya, dan sebagainya.

Tak hanya itu. Permintaan mengajar untuk pembuatan kotak kado berdatangan dari berbagai kota di Indonesia, antara lain Medan, Surabaya, dan Semarang. Namun, kesibukannya memenuhi pesanan pelanggan ditambah tenaga kerja yang masih sedikit membuatnya belum bisa memenuhi permintaan itu. "Saya sampai berkali-kali dibilang pelit, enggak mau membagi ilmu. Saya seperti artis, dapat surat dari penggemar hampir tiap hari, banyak banget, di antaranya ya, 'surat cinta' itu," ujarnya sambil tertawa.

Setelah akhirnya bisa mendelegasikan sebagian pekerjaannya, sarjana ekonomi ini punya waktu luang dan melayani permintaan mengajar. Awalnya, ia mengajari anak-anak di sebuah SD swasta di Jakarta. Dari situ Belleza melihat, ternyata anak-anak SD sudah jenuh mempelajari ketrampilan yang selama ini diajarkan di sekolah. Lalu, ia juga mengajari perkumpulan ibu-ibu AURI di Halim Perdana Kusuma. "Saya juga mengajari polwan-polwan di beberapa Polres. Lucu juga, tangan mereka yang biasanya pegang senjata jadi pegang pita, kelihatan kaku."

Istri dari Yusca Indrawan ini juga pernah mengajari ibu-ibu rumahtangga di Pati, Jawa Tengah. "Sebenarnya, tidak sedikit ibu rumahtangga yang ikut suaminya bertugas di daerah, ingin punya kegiatan tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Nah, belajar menghias wadah untuk hantaran ternyata sangat bermanfaat bagi mereka. Saya senang bisa membantu, apalagi ternyata hal ini bisa menghasilkan uang bagi mereka," ujar Belleza yang sudah menerbitkan buku pertamanya tahun 2006, Kreasi Wadah Hadiah.

Materi kursus yang diberikan Belleza memang berkembang, tak hanya cara membuat kotak kado, melainkan juga berkreasi menghias wadah. "Wadah yang dihias bisa apa saja yang ada di rumah, tidak harus kotak kado. Keranjang atau loyang juga bisa jadi wadah cantik untuk hantaran, dan tidak memakan biaya mahal. Inilah yang membuat ibu-ibu peserta kursus menyukainya," ujar Belleza yang untuk Lebaran mendatang, mendapat pesanan kotak kado dari Kuala Lumpur beberapa ribu buah.


www.kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...