Pada hari itu, saya tahu bahwa tidak ada lagi gaji tetap, tidak ada lagi asuransi kesehatan atau rencana dana pendiun. Tidak ada lagi hari libur karena rasa sakit atau cuti. Pada hari itu penghasilan saya menjadi nol. Rasa takut karena tidak memiliki gaji tetap merupakan salah satu pengalaman paling mengerikan yang pernah saya alami. Yang terburuk dari semuanya itu, saya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai saya mempunyai gaji tetap lagi...mungkin bisa bertahun - tahun.
Pada saat saya berhenti bekerja, saya mengerti alasan sebenarnya banyak karyawan tidak menjadi entrepreneur, yaitu takut tidak mempunyai uang...tidak mempunyai penghasilan yang terjamin...tidak mempunyai gaji tetap. Sangat sedikit orang yang bisa bertahan dalam jangka waktu lama tanpa uang. Entrepreneur berbeda. salah satu perbedaannya adalah kemampuan bertahan secara cerdas dan tetap waras tanpa uang.
Pada hari itu juga, pengeluaran saya melonjak naik. Sebagai seorang entrepreneur, saya harus menyewa kantor, tempat parkir, gudang, membeli meja, lampu, membayar telepon, membayar perjalanan, hotel, taksi, makanan, fotocopi, pena, kertas, staples, alat tulis, buku catatan, biaya pengiriman surat, brosur, produk, dan bahkan kopi untuk di kantor. Saya juga harus memperkerjakan sekretaris, akuntan, pengacara, karyawan bagian pembukuan, agen asuransi bisnis, dan bahkan jasa cleaning service.
Semua itu merupakan pengeluaran yang pernah dibayar oleh atasan saya untuk saya. Saya mulai menyadari betapa mahalnya memperkerjakan saya sebagai karyawan. Saya menyadari bahwa biaya untuk karyawan jauh lebih besar dibandingkan angka yang tertulis pada slip gaji mereka.
Jadi. perbedaan lain antara karyawan dan entrepreneur adalah bahwa entrepreneur perlu tahu cara membelanjakan uang, bahkan kalau mereka tidak mempunyai uang.
Sumber : Buku BEFORE YOU QUIT YOUR JOB , Robert T.Kiyosaki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar