KOMPAK DAN SALING PERCAYA
Konon, yang menjadi unsur penting dalam kelanggengan bisnis adalah kekompakan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Nah, bisnis yang dibangun bersama pasangan mempunyai kelebihan ini. "Pasangan yang dasarnya memang sudah kompak tinggal menggunakan kekompakan ini sebagai modal untuk berpartner dalam berwiraswasta," ujar Kafi Kurnia, konsultan keuangan dan manajemen.
Selain itu, bukankah bisnis seringkali mengandung tingkat kerahasiaan tinggi yang menuntut kepercayaan? Nah, suami-istri punya modal lebih dalam hal ini, mereka saling percaya. Jadi, rahasia bisnis keluarga, seperti resep masakan bagi yang membuka restoran atau kiat manajemen yang dijalankan, tak akan terbeber kemana-mana. Mereka bisa memegang rahasianya.
SAMA HOBI DAN KESENANGAN
Modal lain yang tak kalah penting ialah mempunyai kesamaan hobi dan kesenangan. "Jadi, kalau mau membuka usaha rumah makan, ya, suami-istri tersebut harus senang masak dan makan. Paling tidak, kalau hanya satu yang hobi masak, maka pasangannya harus hobi makan. Jadi punya common interest."
Sebab, terang Kafi, bisnis keluarga tak akan sukses bila hanya mengandalkan skill."Skill, kan, bisa dicari. Kita bisa menggaji orang lain yang memiliki skill tersebut." Makanya, common interest alias punya kesamaan aspirasi sangat penting. Jangan lupa, bisnis yang dijalankan keluarga sifatnya wirausaha. Jadi, kalau mau enak menjalankannya, hobi dan kesenangan harus sama. Lagi pula, adanya kesamaan hobi dan kesenangan akan membuat bisnis berjalan dengan fun (senang).
ATASI MASALAH
Kendati bisnis bersama pasangan banyak menguntungkan, namun bukan berarti tak bakal ada masalah. Untuk mengantisipasi timbulnya konflik, ada beberapa hal yang perlu diketahu :
- Bedakan antara urusan bisnis dan rumah tangga.
- Buat pembagian yang jelas untuk tugas dan wewenang masing-masing. Pembagian ini untuk membantu agar salah satu pihak tak merasa tersisih atau dilangkahi.
- Komunikasi antara suami istri selalu dijaga. Jangan masing-masing tenggelam dalam kesibukannya sendiri di kantor. Ide-ide baru dan keinginan masing-masing pihak harus terus dibicarakan, supaya sebelum salah satu mengambil keputusan, paling tidak ia sudah tahu keinginan pasangannya
www.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar